Menjaga Eksistensi Begawi Adat Lampung Way Kanan
Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai Macam Kebudayaan, dari Sabang sampai Merauke. Budaya tersebut merupakan peninggalan dari nenek moyang yang semestinya dijaga dan dilestarikan agar budaya itu tidak punah, diterjag arus globalisasi yag makin kencang, tapi harus diakui dalam kenyataannya banyak sekali generasi muda yang kurang peduli dengan budaya, peninggalan nenek moyang tersebut. Untuk Itu, perlu diadakan kegiatan-kegiatan pentingnya melestarikan nilai-nilai budaya di dalam suatu masyarakat.
Dalam kondisi yang lebih spesifik,
Kabupaten Way Kanan merupakan suatu Entitas daerah yang didiami berbagai macam
suku. Keberagaman suku tersebut menjadikan Kabupaten Way Kanan Kaya akan
nilai-nilai budaya lokal. Sayangnya Kearifan nilai budaya lokal tersebut juga mulai tergeser oleh transformasi dan peradaban
sosial, sehingga lambat laun mulai memudar, jika tidak sejak dini dilakukan
revitalisasi terhadap nilai nilai tradisi yang ada.
Kecenderungan terjadinya pergeseran nilai-nilai budaya
menuntut semua pihak untuk terlibat dalam pelestarian nilai-nilai budaya
bangsa, termasuk nilai-nilai budaya lokal daerah sebagai kristalisasi dan embrio nilai-nilai budaya nasional.
Dalam sejarah Way Kanan menurut hasil penelitian Prof Margareth J Katomi, yang menyatakan gamalan Melayu, termasuk gamalan Way Kanan dan
Lampung Barat turut terpatri dalam sejarah Indonesia Kuno di Candi Borobudur.
Namun tanpa pelestarian, tanpa regenerasi budaya maka Gamalan hanya akan menjadi sejarah. Demikian pula dengan seni
warahan Lampung, Seni Pisaan, Seni Pincak dan sebagainya, termasuk
Cerita-cerita legenda asal Lampung apabila tidak kita turunkan dengan generasi muda, maka sejarah ini akan hilang seiring perkembangan zaman.
Salah satu rangkaian kegiatan Hari Ulang
Tahun Kabupaten Way Kanan ke-18 Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Bersama Majelis Penyimbang Adat Lampung
(MPAL) mengadakan begawi adat,
berupa Penganugerahan Penyimbang Marga Kehormatan
Kepada Bupati dan Wakil Bupati daerah ini, Pemberian Adok (Gelar) Kepada Anggota Forum komunikasi pimpinan daerah
dan Masyarakat berprestasi dalam membangun Kabupaten yang berjuluk Ramik Ragom ini.
Prosesi begawi adat yang
berlangsung di sesat agung Way Kanan itu disaksikan ribuan masyarakat yang
diikuti para tokoh adat dari delapan marga lima kebuaian merupakan implementasi
dari amanat dari Peraturan
Daerah Kabupaten Way Kanan Nomor 35 tahun 2000 tentang pemberdayaan,
pelestarian dan pengembangan adat serta lembaga adat.
Melihat antusias berbagai elemen masyarakat dalam
menyaksikan dan mengikuti prosesi begawi tersebut merupakan titik awal dalam
mengawal dan menjaga Budaya ini agar tidak lekang dimakan zaman.
Keseriusan Dalam menjaga Budaya Way Kanan
ditunjukkan Bupati Raden Adipati Surya, Bupati Kelahiran 15 September 1978 itu berharap begawi adat itu dapat menjadi media untuk membangun
animo generasi muda dalam menggali dan memahami nilai-nilai budaya tradisi
Kabupaten Way Kanan yang kaya dengan kearifan dan tata nilai yang khas.
“Oleh sebab itu, pada kesempatan ini saya selaku
Bupati mengharapkan perhatian dan keikhlasan Para Pelestari adat budaya
Lampung, untuk terus konsisten, rela dan ikhlas membagi ilmu, menuturkan
kembali riwayat leluhur kita. sehingga generasi muda kita tetap memahami
silsilah dari Leluhur masyarakat Lampung,”Ungkap Raden Adipati Surya.
Keseriusan Raden Adipati Surya dalam pelestarian
Budaya Way Kanan ditanggapi positif oleh penyimbang marga dalam wilayah
Kabupaten ini, Sang Dewa Marga salah satu pperwakilan penyimbang marga
mengatakan, keseriusan Bapak Bupati dalam pelestarian seni budaya dan adat
istiadat Lampung Way Kanan,menjadi semangat untuk terus mempertahankan budaya
kita ditengah terpaan arus globalisasi.
“Untuk itu
kesempatan yang baik ini kami
menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya atas upaya dan dedikasi Bapak
Bupati dalam mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk senantiasa mengetahui
lebih tentang budaya yang hidup dan berkembang dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat Di Bumi Ramik Ragom ini,”Ungkapnya.
“Kami mengharapkan kiranya Pemerintah Daerah
kabupaten way kanan untuk terus mendukung, memperjuangkan, melanjutkan,
mengembangkan serta mengaktualisasikan adat budaya untuk terus berkembang ditengah-tengah masyarakat
kita,”Sambung Sang Dewa Marga.
Pada Begawi Adat
tersebut Bupati Raden Adipati Surya dan Wakil Bupati Edward
Anton menerima Anugerah penyimbang Marga Kehormatan dengan Gelar Sutan Mangku
Prajatama III dan Sutan Nata Praja I, sementara itu Ketua Tim Penggerak PKK
Kabupaten Way Kanan,Hj Dessy Afriyanti Adipati dan Wakil Ketua TP PKK Hj.
Thurismawaty Edward Antony
menerima gelar ( Adok) Sutan Ibu
Merintah dan Sutan Ibu Utusan Marga.