image1 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUVaDHcEoWnTdCRQI0X32j_2nKPmT5n6TUy2IlydNqTCdLNeYB_GIV_TDRww9sgKb3mVDwqy0TrCflBeudAZqNp3cl2L1VqC9ct_ePABnyWNhvKoeeoW5gHiS-dsbTNQD-DCrCzy4ZKr4/s1600/01.+MTQ+Tingkat+Kec.+Negeri+Besar+%252864%2529.JPG https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGJfyngl82kS3MieQaIpfbL5RS8mbYzw-w9_oiSxyWg7c6vDHCFA9icYfPF_zSw8bPCooqkG5jJ9m5wUiym8-wyXWlGIjyNive1QqK54-Bbq7bMTY3cqLJ-hwsLLXXXnY-aoErkB0-C3U/s320/E+29.JPG

HELLO I'M EDWARD APRIADI|WELCOME TO MY PERSONAL BLOG|Membawa Anda Dalam Berita Dan Informasi|'Seputar Kabupaten Way Kanan

Menjaga Eksistensi Begawi Adat Lampung Way Kanan



Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai Macam Kebudayaan, dari Sabang sampai Merauke. Budaya tersebut merupakan peninggalan dari nenek moyang yang semestinya dijaga dan dilestarikan agar budaya itu tidak punah, diterjag arus globalisasi yag makin kencang, tapi harus diakui dalam kenyataannya banyak sekali generasi muda yang kurang peduli dengan budaya, peninggalan nenek moyang tersebut. Untuk Itu, perlu diadakan kegiatan-kegiatan pentingnya melestarikan nilai-nilai budaya di dalam suatu masyarakat.

 

Dalam kondisi yang lebih spesifik, Kabupaten Way Kanan merupakan suatu Entitas daerah yang didiami berbagai macam suku. Keberagaman suku tersebut menjadikan Kabupaten Way Kanan Kaya akan nilai-nilai budaya lokal. Sayangnya Kearifan nilai budaya lokal tersebut juga  mulai tergeser oleh transformasi dan peradaban sosial, sehingga lambat laun mulai memudar, jika tidak sejak dini dilakukan revitalisasi terhadap nilai nilai tradisi yang ada.



Kecenderungan terjadinya pergeseran nilai-nilai budaya menuntut semua pihak untuk terlibat dalam pelestarian nilai-nilai budaya bangsa, termasuk nilai-nilai budaya lokal daerah sebagai kristalisasi dan embrio nilai-nilai budaya nasional.

Dalam sejarah Way Kanan menurut  hasil penelitian Prof Margareth J Katomi, yang menyatakan gamalan Melayu, termasuk gamalan Way Kanan dan Lampung Barat turut terpatri dalam sejarah Indonesia Kuno di Candi Borobudur. Namun tanpa pelestarian, tanpa regenerasi budaya maka Gamalan hanya akan menjadi sejarah. Demikian pula dengan seni warahan Lampung, Seni Pisaan, Seni Pincak dan sebagainya, termasuk Cerita-cerita legenda asal Lampung apabila tidak kita turunkan dengan generasi muda,  maka sejarah ini akan hilang seiring perkembangan zaman.

Salah satu rangkaian kegiatan Hari Ulang Tahun Kabupaten Way Kanan ke-18 Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Bersama Majelis Penyimbang Adat Lampung (MPAL) mengadakan begawi adat, berupa Penganugerahan Penyimbang Marga Kehormatan Kepada Bupati dan Wakil Bupati daerah ini, Pemberian Adok (Gelar)  Kepada Anggota Forum komunikasi pimpinan daerah  dan Masyarakat berprestasi dalam membangun Kabupaten yang berjuluk Ramik Ragom ini.

Prosesi begawi adat yang berlangsung di sesat agung Way Kanan itu disaksikan ribuan masyarakat yang diikuti para tokoh adat dari delapan marga lima kebuaian merupakan implementasi dari  amanat  dari Peraturan Daerah Kabupaten Way Kanan Nomor 35 tahun 2000 tentang pemberdayaan, pelestarian dan pengembangan adat serta lembaga adat.

Melihat antusias berbagai elemen masyarakat dalam menyaksikan dan mengikuti prosesi begawi tersebut merupakan titik awal dalam mengawal dan menjaga Budaya ini agar tidak lekang dimakan zaman.

Keseriusan Dalam menjaga Budaya Way Kanan ditunjukkan Bupati Raden Adipati Surya, Bupati Kelahiran 15 September 1978 itu berharap begawi adat itu dapat menjadi media untuk membangun animo generasi muda dalam menggali dan memahami nilai-nilai budaya tradisi Kabupaten Way Kanan yang kaya dengan kearifan dan tata nilai yang khas.

“Oleh sebab itu, pada kesempatan ini saya selaku Bupati mengharapkan perhatian dan keikhlasan Para Pelestari adat budaya Lampung, untuk terus konsisten, rela dan ikhlas membagi ilmu, menuturkan kembali riwayat leluhur kita. sehingga generasi muda kita tetap memahami silsilah dari Leluhur masyarakat Lampung,”Ungkap Raden Adipati Surya.

Keseriusan Raden Adipati Surya dalam pelestarian Budaya Way Kanan ditanggapi positif oleh penyimbang marga dalam wilayah Kabupaten ini, Sang Dewa Marga salah satu pperwakilan penyimbang marga mengatakan, keseriusan Bapak Bupati dalam pelestarian seni budaya dan adat istiadat Lampung Way Kanan,menjadi semangat untuk terus mempertahankan budaya kita ditengah terpaan arus globalisasi.

“Untuk itu  kesempatan yang baik ini  kami menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya atas upaya dan dedikasi Bapak Bupati dalam mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk senantiasa mengetahui lebih tentang budaya yang hidup dan berkembang dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Di Bumi Ramik Ragom ini,”Ungkapnya.

“Kami mengharapkan kiranya Pemerintah Daerah kabupaten way kanan untuk terus mendukung, memperjuangkan, melanjutkan, mengembangkan serta mengaktualisasikan adat budaya untuk terus  berkembang ditengah-tengah masyarakat kita,”Sambung Sang Dewa Marga.


Pada Begawi Adat tersebut Bupati Raden Adipati Surya dan Wakil Bupati Edward Anton menerima Anugerah penyimbang Marga Kehormatan dengan Gelar Sutan Mangku Prajatama III dan Sutan Nata Praja I, sementara itu Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Way Kanan,Hj Dessy Afriyanti Adipati dan Wakil Ketua TP PKK Hj. Thurismawaty Edward Antony menerima gelar  ( Adok) Sutan Ibu Merintah dan Sutan  Ibu Utusan Marga.

Share this:

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar