Keberadaan seorang guru ngaji dijadikan
pedoman dan panduan bersikap bagi masyarakat. Semua pendapat dan pemikiran
seorang guru ngaji akan dijadikan dasar dalam bertindak dan berpikir dari
muridnya. Jadi bukan hanya mengajarkan membaca kitab suci Al-Quran saja, tapi
juga harus memberi contoh yang baik dalam segala perbuatannya, pemikirannya dan
dalam ucapannya.
Hal itu
disampaikan Wakil Bupati Edward Antony saaat membacakan pidato Bupati Raden
Adipati Surya pada acara Silaturahmi
Dengan 545 Orang Guru Ngaji Dan 15
Orang Guru Baca Tulis Kitab Weda Agama
Hindu, di gedung serba guna setempat, Rabu (21/12/2016).
Menjadi seorang guru ngaji sambung
mantan Asisten III Stedakab Way Kanan itu, Bukan hanya beban secara fisik saja
tapi juga terdapat beban mental yang harus ditanggung, hal ini untuk mencegah
anak didiknya untuk keluar dari jalur yang ditetapkan dalam agama.
“Seorang guru ngaji harus
menjadi contoh dan panutan serta pedoman bagi anak didiknya, seorang guru ngaji haruslah
seseorang yang dapat dipercaya, baik dari pembicaraannya maupun dari tindakan
serta pemikirannya,” Tambah Edward Antony
Lebih lanjut Wakil Bupati yang pernah
menjabat sebagai camat Way Tuba itu menambahkan, Mengingat begitu pentingya
posisi dan peran guru ngaji ditengah kehidupan masyarakat, maka Pemerintah
Kabupaten Way Kanan memberikan perhatian serius kepada upaya
peningkatan kompetensi dalam bentuk kepedulian memberikan bantuan tahunan.
”Pada hari ini kita juga bersiltarahmi
dengan guru baca tulis kitab weda Agama Hindu. Pemerintah Way Kanan memberikan
perhatian juga terhadap guru baca tulis kitab weda. Mengingat dari kitab ini
akan memberikan pehaman kepada umatnya tentang ajaran Hindu. Kita Weda sumber
ajaran agama Hindu, sebab dari Weda mengalir ajaran yang merupakan
kebenaran agama Hindu. Ajaran Weda dikutip kembali dan
memberikan warna terhadap kitab-kitab susastra Hindu pada masa
berikutnya,” Pungkas Edward Antony.
0 komentar:
Posting Komentar