image1 https://4.bp.blogspot.com/-tuRZc-cZ2mQ/WCrxE-2rwWI/AAAAAAAACxY/38LyujDw46ke5_Ta5wKN2saDh-y62Cq9QCLcB/s1600/01.%2BMTQ%2BTingkat%2BKec.%2BNegeri%2BBesar%2B%252864%2529.JPG https://3.bp.blogspot.com/-gU7uo5_MV7A/WCrx7t8T2sI/AAAAAAAACxg/v4i3n-xz6AoJafrypQkKT4Xl5qDbqMlwQCLcB/s320/E%2B29.JPG

HELLO I'M EDWARD APRIADI|WELCOME TO MY PERSONAL BLOG|Membawa Anda Dalam Berita Dan Informasi|'Seputar Kabupaten Way Kanan

Apel Kebhinekaan Cinta Damai, Raden Adipati Surya ajak Seluruh Elemen Masyarakat menjaga keharmonisan.





Apel besar yang kita laksanakan pada hari ini merupakan wujud nyata dalam upaya menjaga dan memelihara kerukunan antar umat beragama, adat istiadat serta budaya dan bahasa, dimana keanekaragaman tersebut tidak menjadi penghalang, bahkan dianggap sebagai kekayaan bangsa Indonesia. Hal itu diwujudkan di dalam semboyan nasional Indonesia “Bhineka Tunggal Ika” seperti yang terdapat dalam lambang Negara Indonesia.

Hal itu diungkapkan Bupati Way Kanan Hi. Raden Adipati Surya.SH.MM saat membacakan sambutan Gubernur Lampung pada Apel Besar Kebhinekaan Cinta Damai yang berlangsung di halaman kantor Bupati setempat, Rabu (16/11/2016).


Dikatakannya  kita ketahui bersama, bangsa Indonesia terdiri atas lebih dari 300 suku bangsa atau golongan etnik, perbedaan suku, bahasa Agama, serta budaya, yang telah terbentuk menjadi satu kesatuan yang utuh (NKRI), yang membentang dari Sabang sampai Merauke. Keragaman tersebut berdiri tegak  dalam lingkaran persamaan, dibawah naungan satu Bendara Merah Putih, satu lagu kebangsaan: Lagu Indonesia Raya. Satu bahasa : Bahasa Indonesia. Satu lambang Negara, yakni burung garuda yang memiliki azas Pancasila, dan dipandu dengan seuntai kalimat bermakna agung, “Bhineka Tunggal Ika” sebagai mottonya.

“Jika merujuk pada asensi atau inti dari motto “Bhineka Tunggal Ika” hakekatnya mengandung nilai-nilai nasionalisme, yaitu persatuan, kesatuan, serta kebersamaan untuk satu niat dan tujuan yang terjalin erat oleh rasa persaudaraan. Sudah tentu, keragaman yang terikat dalam Bhineka Tunggal Ika adalah aset yang paling berharga bagi bangsa Indonesia yang mewujudkan cita-cita luhurnya, yakni menata dan membangun bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang bermartabat yang mampu berdiri sendiri: adil, makmur, damai dan sentosa,”Tambah Bupati Yang pernah Menjabat sebagai ketua DPRD Way Kanan itu.


Perbedaan kelompok, perbedaan pendapat dan pemikiran Lanjut Raden Adipati Surya , yang disebut keragaman dalam demokrasi Indonesia, bisa menjadi penyakit  mematikan yang merongrong bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita-cita luhurnya, dan akan menjadi bumerang yang memalukan bagi paham serta kedemokrasiannya, jika perbedaan atau keragaman tersebut telah saling berbenturan  dan tidak lagi mempriorotaskan kepentingan serta tujuan bersama yang dilandasi oleh rasa persaudaraan, seperti yang terkandung dalam Bhineka Tunggal Ika.

“Mengakhiri amanat pada apel besar kebhinekaan cinta damai yang kita laksanakan pada hari ini saya mengajak dan menghimbau kepada seluruh peserta apel sekalian baik itu berupa unsur pemerintahan, alim ulama, tokoh agama, dan para cendikiawan dan potensi masyarakat lainnya marilah kita menjaga keharmonisan dalam mengisi kemerdekaan serta membangun bangsa dan negara yang lebih bermanfaat,” Beber Raden Adipati Surya

Pada Apel tersebut tampak hadir Anggota Forkompimda, Wakil Bupati Way Kanan,Sekda, Staf Ahli, Para Asisten, Kepala SKPD, Ketua MUI, Ketua FKUB, Tokoh Lintas Agama, Ketua DPD Muhammadiyah, Ketua DPD LDII , Ketua MPAL Kabupaten Way Kanan, Para Ketua Organisasi Kemasyarakatan Pemuda, Tokoh Masyarakat,Tokoh Agama, Tokoh Adat Se-Kabupaten Way Kanan.


Share this:

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar